1.
Kelahiran Anak Unik
Gue Adrian, lo bisa manggil
gue Rian juga bisa. Tapi disekolah gue dipanggil “Lele”, tapi dirumah dipanggil
“Bhotak”. Dan mungkin lo bisa manggil gue dengan nama yang baru lagi dan engga
diketahui asal muasalnya, cuman asal jangan usul tapi usul ga boleh asal. Lo
tau gue kan sekarang?, oke gua mau nyeritain kehidupan gua yang cukup aneh,
cukup ngeselin dan mungkin bikin gregetan. Kemaren aja ada yang baca tulisan
gue dan dia langsung melambaikan tangan kekamera, dan tau apa yang dia ucapin?.
Cuman dikit tapi bakal gue inget sepanjang masa karena penuh dengan arti yaitu
“Gue ga bisa baca”. Alasan yang sangat kritis banget kan bro?.
Lahir di Jakarta dengan
hiruk pikuk ramai kota ini. Kata ibu gue, kelahiran gua tuh Maret 1998. Dan pas tanggal itu kerusuhan
yang katanya buat ngejatuhin Pak Soharto lagi rusuh-rusuhnya, parah banget
yak?. Dan lebih parahnya lagi, gue lahir pas ibu gue tauran lawan polisi bareng
sama mahasiswa lainnya. Dia sakit perut pas lagi lempar-lempar batu kearah
polisi. Mereka semua yang tadinya tauran langsung reda, sejenak semuanya diam
dan akhirnya semuanya malah membantu ibu gue yang mau ngelahirin gue ke dunia
ini. Karena cerita itu gua sempat berpikir, kejadian 1998 itu berakhir bukan
karena Pak Soharto mengundurkan diri dari jabatan kePresidenannya itu, tetapi
karena ibu gue yang mau ngelahirin saat itu.
Akhirnya gue lahir dan
jadinya anak yang unyu-unyu imut menggemaskan. Waktu anak-anak gue anak yang
unik karena mempunyai IQ yang tinggi sekitar 200 dan itu adalah IQ yang cukup
untuk dikatakan Genius. Dan katanya otak gue itu mempunyai daya ingat yang
sangat amatlah kuat, memang benar karena itu gue masih ingat gimana gue masih
didalam perut. Waktu itu perut ibu gue emang yang paling canggih, dimana
orang-orang masih pada nempelin kuping keperut ibu yang hamil untuk bisa
mendengarkan si bayi, tapi gue berbeda. Tinggal SMS aja, kalo ga ada pulsa bisa
lewat friendster atau email karena waktu itu kaga ada facebook. Itu bisa karena
diperut gue dikasih WIFI berkecepatan tinggi bisa sampai 80 Mbps. Mungkin
karena itu gue pintar, gue selalu browsing didalam perut dan ga jadi orang
kudet karena selalu update di friendster. Memang indah masa-masa dalam perut.
Sekarang jadi gue yang
beranjak remaja SMP, yang mulai kenal yang namanya cinta-cintaan. Yang penuh
dengan cerita seru sebagai anak yang ber IQ tinggi atau mungkin kelebihan IQ
sehingga memori otak gue ga kompatibel ama IQ yang model versi segitu. Dan SMP
ini adalah awal dari semuanya, awal dari pembelajaran gue terhadap dunia yang
lebih indah dan lebih luas, menjadi anak yang baik atau yang tidak baik dan
semua itu ditangan gue *Buru-buru liat tangan.
Part 2 akan menyusul :)
No comments:
Post a Comment