Monday, 7 October 2013

Anak Kelebihan IQ, Cerita gokil dari character fiksi yang kelebihan IQ



1.        Kelahiran Anak Unik
Gue Adrian, lo bisa manggil gue Rian juga bisa. Tapi disekolah gue dipanggil “Lele”, tapi dirumah dipanggil “Bhotak”. Dan mungkin lo bisa manggil gue dengan nama yang baru lagi dan engga diketahui asal muasalnya, cuman asal jangan usul tapi usul ga boleh asal. Lo tau gue kan sekarang?, oke gua mau nyeritain kehidupan gua yang cukup aneh, cukup ngeselin dan mungkin bikin gregetan. Kemaren aja ada yang baca tulisan gue dan dia langsung melambaikan tangan kekamera, dan tau apa yang dia ucapin?. Cuman dikit tapi bakal gue inget sepanjang masa karena penuh dengan arti yaitu “Gue ga bisa baca”. Alasan yang sangat kritis banget kan bro?.



Lahir di Jakarta dengan hiruk pikuk ramai kota ini. Kata ibu gue, kelahiran gua tuh  Maret 1998. Dan pas tanggal itu kerusuhan yang katanya buat ngejatuhin Pak Soharto lagi rusuh-rusuhnya, parah banget yak?. Dan lebih parahnya lagi, gue lahir pas ibu gue tauran lawan polisi bareng sama mahasiswa lainnya. Dia sakit perut pas lagi lempar-lempar batu kearah polisi. Mereka semua yang tadinya tauran langsung reda, sejenak semuanya diam dan akhirnya semuanya malah membantu ibu gue yang mau ngelahirin gue ke dunia ini. Karena cerita itu gua sempat berpikir, kejadian 1998 itu berakhir bukan karena Pak Soharto mengundurkan diri dari jabatan kePresidenannya itu, tetapi karena ibu gue yang mau ngelahirin saat itu.
Akhirnya gue lahir dan jadinya anak yang unyu-unyu imut menggemaskan. Waktu anak-anak gue anak yang unik karena mempunyai IQ yang tinggi sekitar 200 dan itu adalah IQ yang cukup untuk dikatakan Genius. Dan katanya otak gue itu mempunyai daya ingat yang sangat amatlah kuat, memang benar karena itu gue masih ingat gimana gue masih didalam perut. Waktu itu perut ibu gue emang yang paling canggih, dimana orang-orang masih pada nempelin kuping keperut ibu yang hamil untuk bisa mendengarkan si bayi, tapi gue berbeda. Tinggal SMS aja, kalo ga ada pulsa bisa lewat friendster atau email karena waktu itu kaga ada facebook. Itu bisa karena diperut gue dikasih WIFI berkecepatan tinggi bisa sampai 80 Mbps. Mungkin karena itu gue pintar, gue selalu browsing didalam perut dan ga jadi orang kudet karena selalu update di friendster. Memang indah masa-masa dalam perut.
Sekarang jadi gue yang beranjak remaja SMP, yang mulai kenal yang namanya cinta-cintaan. Yang penuh dengan cerita seru sebagai anak yang ber IQ tinggi atau mungkin kelebihan IQ sehingga memori otak gue ga kompatibel ama IQ yang model versi segitu. Dan SMP ini adalah awal dari semuanya, awal dari pembelajaran gue terhadap dunia yang lebih indah dan lebih luas, menjadi anak yang baik atau yang tidak baik dan semua itu ditangan gue *Buru-buru liat tangan.


 Part 2 akan menyusul :)

No comments:

Post a Comment